Rabu, 13 Februari 2013

JOGJA KOTA MURAL


Jika kebetulan meluangkan waktu untuk jalan - jalan mengintari kota Yogyakarta mata kita akan dimanjakan dengan berbagai pemandangan warna - warni dengan berbagai macam motive dan bentuk yang terlukiskan didinding - dinding tembok gedung dan bangunan diseputaran kota Yogyakarta. Lukisan - lukisan itu bernama Mural dan Gravity. Menurut penjelasan yang saya lupa saya dapat darimana, namun masih saya ingat, penjelasanya seperti ini, Mural adalah gambar bercerita yang lebih realis, biasanya bentuk gambar - gambar yang mudah kita pahami seperti wajah orang, tokoh komik, wayang, aktifitas orang, suasana kota dan hutan atau mahluk karakter hayalan ciptaan sang pengkaryanya. Kalau Gravity lebih kebentuk - bentuk font, biasanya tulisan yang dikreasikan sedemikian rupa, atau bentuk - bentuk garis - garis tegas dan saling berhubungan. Namun yang menjadi eksamaan antara Mural dan Gravity adalah medianya, dimana kedia jenis aliran ini sama - sama memilih media public space, atau tempat - tempat yang mudah dilihat banyak orang, entah apa alasan yang melatar belakangi pemilihan media ini.

Di Yogyakarta, banyak sekali komunitas - komunitas yang menyukai Mural dan Gravity. Komunitas - komunitas tersebut lahir dengan berbagai nama komunitas, setiap individu didalamnya disapa dengan julukan akrab Boomer. Komunitas - komunitas tersebut tidak monoton begitu saja, namun juga terus melakukan perkembangan terbukti dengan terus melakukan inofasi baik dari segi bentuk gambar, ide kreative dan tehnik pembuatan gambar.

Aku rasa ini adalah kegiatan positif bagi siapa saja tanpa ada klasifikasi sosial, umur, golongan dan agama, selama gambar dan tulisan yang dibuat bernilai positif dan tidak melecehkan siapa pun juga berada ditempat yang cocok, mengapa tidak. Buat kamu yang senang menggambar, atau memiliki ide kreativ, Mural dan Gravity bisa menjadi salah satu alternativ media penyaluran kreatifitas dan tentu menyenangkan untuk dicoba. Jadi kesimpulannya selamat mencoba.

Photo by Sekar Arum Ardhani

Tips Membuat Graffity 3D

Membuat Graffiti 3 Dimensi Graffiti banyak sekali jenisnya mulai dari abstrak, wildstyle, bubble, dan 3 dimensi. Dalam posting ini saya ingin member sedikit penjelasan bagaimana cara membuat graffiti 3 dimensi. (-) Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah membuat sketsa gambar di sebuah kertas. (-) lalu anda mencari tembok kosong dan anda cat dasar putih agar warna pada pilox dapat menyatu pada tembok. (-) setelah itu siapkan sketsa graffiti 3 dimensi yang telah anda buat. (-) siapkan pilox yang telah anda persiapkan. (-) apabila anda masih pemula dan ragu-ragu (masih takut) memegang pilox sebaiknya anda membuat sketsa di tembok tersebut menggunakan pensil terlebih dahulu, namun apabila sudah professional anda langsung saja menggunakan pilox namun sebaiknya jangan menggunakan pilox warna hitam terlebih dahulu. (-) oh iya jangan lupa sebelum anda membuat sketsa di tembok sebaiknya anda siapkan MAL. Apa itu MAL? Mal adalah sebuah alat yang di gunakan untuk penggaris di tembok, Mal terbuat dari kertas/karton/triplek/Koran. Cara membuat MAL yaitu siapkan missal karton anda potong menjadi dua bagian terus anda lipat lurus. Dan ujungnya yang lurus itulah yang akan di gunakan sebagai penggaris pada tembok. (-) setelah MAL siap dan anda sudah membuat sketsanya di tembok lalu anda mulai mewarnai sketsa yang anda buat di tembok tersebut. Agar graffiti 3 di mensinya timbul anda harus menyiapkan warna yang pas missal untuk bentuknya warna hijau muda kemudian shadownya harus warna hijau agak gelap agar warna yang di hasilkan menyatu. (-) lalu mewarnai pada graffiti tersebut agar kelihatan rapi dan indah sebaiknya menggunakan MAL yang telah anda buat tadi. (-) setelah itu hasil graffitinya sudah rapi tinggal anda beri blur hitam dan putih pada shadownya. (-) kemudian anda akan menghasilkan graffiti berbentuk 3 dimensi. (-) semoga berhasil dan sukses. Maju terus graffiti di Indonesia. “respect to art”. Diposkan oleh Belajar Membuat Grafiti