Jika kebetulan meluangkan waktu untuk jalan - jalan mengintari kota Yogyakarta mata kita akan dimanjakan dengan berbagai pemandangan warna - warni dengan berbagai macam motive dan bentuk yang terlukiskan didinding - dinding tembok gedung dan bangunan diseputaran kota Yogyakarta. Lukisan - lukisan itu bernama Mural dan Gravity. Menurut penjelasan yang saya lupa saya dapat darimana, namun masih saya ingat, penjelasanya seperti ini, Mural adalah gambar bercerita yang lebih realis, biasanya bentuk gambar - gambar yang mudah kita pahami seperti wajah orang, tokoh komik, wayang, aktifitas orang, suasana kota dan hutan atau mahluk karakter hayalan ciptaan sang pengkaryanya. Kalau Gravity lebih kebentuk - bentuk font, biasanya tulisan yang dikreasikan sedemikian rupa, atau bentuk - bentuk garis - garis tegas dan saling berhubungan. Namun yang menjadi eksamaan antara Mural dan Gravity adalah medianya, dimana kedia jenis aliran ini sama - sama memilih media public space, atau tempat - tempat yang mudah dilihat banyak orang, entah apa alasan yang melatar belakangi pemilihan media ini.
Di Yogyakarta, banyak sekali komunitas - komunitas yang menyukai Mural dan Gravity. Komunitas - komunitas tersebut lahir dengan berbagai nama komunitas, setiap individu didalamnya disapa dengan julukan akrab Boomer. Komunitas - komunitas tersebut tidak monoton begitu saja, namun juga terus melakukan perkembangan terbukti dengan terus melakukan inofasi baik dari segi bentuk gambar, ide kreative dan tehnik pembuatan gambar.
Aku rasa ini adalah kegiatan positif bagi siapa saja tanpa ada klasifikasi sosial, umur, golongan dan agama, selama gambar dan tulisan yang dibuat bernilai positif dan tidak melecehkan siapa pun juga berada ditempat yang cocok, mengapa tidak. Buat kamu yang senang menggambar, atau memiliki ide kreativ, Mural dan Gravity bisa menjadi salah satu alternativ media penyaluran kreatifitas dan tentu menyenangkan untuk dicoba. Jadi kesimpulannya selamat mencoba.
Photo by Sekar Arum Ardhani
Di Yogyakarta, banyak sekali komunitas - komunitas yang menyukai Mural dan Gravity. Komunitas - komunitas tersebut lahir dengan berbagai nama komunitas, setiap individu didalamnya disapa dengan julukan akrab Boomer. Komunitas - komunitas tersebut tidak monoton begitu saja, namun juga terus melakukan perkembangan terbukti dengan terus melakukan inofasi baik dari segi bentuk gambar, ide kreative dan tehnik pembuatan gambar.
Aku rasa ini adalah kegiatan positif bagi siapa saja tanpa ada klasifikasi sosial, umur, golongan dan agama, selama gambar dan tulisan yang dibuat bernilai positif dan tidak melecehkan siapa pun juga berada ditempat yang cocok, mengapa tidak. Buat kamu yang senang menggambar, atau memiliki ide kreativ, Mural dan Gravity bisa menjadi salah satu alternativ media penyaluran kreatifitas dan tentu menyenangkan untuk dicoba. Jadi kesimpulannya selamat mencoba.
Photo by Sekar Arum Ardhani
Komunitas street art di jogja Ada gak gan ? Kalau Ada, apa namanya Dan Ada Dimana ?
BalasHapusThanks gan